Aku hampir tidak pernah kepayahan saat aku bersekolah. 12 tahun di sekolah swasta, hidup serba ada, dan semua tersedia. Bahkan sulitnya mencari sekolah jenjang berikutnya sama sekali tidak pernah kurasakan, karena aku merupakan siswa berkelanjutan.
Titik balik hidupku terjadi dimulai saat aku berkuliah. Merantau keluar kota dan jauh dari orang tua. Merasa kepayahan kala hidup sendiri, belum lagi jurusan ini membuatku berubah seperti zombie.
Seperti kata Nadin, "kereta ini melaju terlalu cepat". Sampai-sampai aku tidak sadar bahwa aku baru saja sampai di salah satu stasiun yang kutuju. Karena hidup memaksaku untuk tidak berada di peron berlama-lama, maka aku bergegas menaiki kereta kembali untuk menuju ke stasiun lainnya. Bedanya kali ini, aku harus menentukan stasiun-stasiun yang menjadi tujuan selanjutnya seorang diri.
Aku menyenderkan kepalaku ke jendela, tenggelam dalam pikiran-pikiran rumit tidak tercerna, lalu bertanya-tanya, setelah ini aku harus kemana?
-Sal
Titik balik hidupku terjadi dimulai saat aku berkuliah. Merantau keluar kota dan jauh dari orang tua. Merasa kepayahan kala hidup sendiri, belum lagi jurusan ini membuatku berubah seperti zombie.
Seperti kata Nadin, "kereta ini melaju terlalu cepat". Sampai-sampai aku tidak sadar bahwa aku baru saja sampai di salah satu stasiun yang kutuju. Karena hidup memaksaku untuk tidak berada di peron berlama-lama, maka aku bergegas menaiki kereta kembali untuk menuju ke stasiun lainnya. Bedanya kali ini, aku harus menentukan stasiun-stasiun yang menjadi tujuan selanjutnya seorang diri.
Aku menyenderkan kepalaku ke jendela, tenggelam dalam pikiran-pikiran rumit tidak tercerna, lalu bertanya-tanya, setelah ini aku harus kemana?
-Sal
Komentar
Posting Komentar