Langsung ke konten utama

Resensi Buku : The True Power of Water




Judul : The True Power of Water
Penulis: Masaru Emoto
Pengantar Buku : KH. Abdullah Gymnastiar
Penerbit : MQ Publishing
Tahun Terbit : 2006
Cetakan ke : 1
Tebal Buku : 192 halaman

          Ini adalah buku ilmiah yang pernah meraih "The New York Times Best Seller" yang ditulis oleh seorang saintis Jepang, Masaru Emoto. The True Power of Water merupakan buku kedua Masaru Emoto setelah buku pertamanya, The Hidden Message in Water. Buku ini berisi tentang penelitian Emoto mengenai air dan kekuatannya yang menakjubkan. Penulis mengatakan bahwa penelitian yang dilakukannya tidaklah mudah, ia harus rela menghabiskan waktu berjam-jam di sebuah ruangan bersuhu -15 derajat celcius demi melihat dan mengambil gambar pengkristalan air yang hanya muncul sekitar 20-30 detik. 
          Penilitiannya membuktikan bahwa air memiliki pesan yang tersembunyi di dalamnya. Hal ini dikarenakan air sangat sensitif terhadap suatu energi yang sulit dilihat di alam semesta yang disebut Hado. Energi ini bisa berbentuk positif atau negatif, dan mudah dipindahkan dari satu benda ke benda lainnya. Makna kata "Kamu Bodoh" mempunyai Hado tersendiri, yang kemudian diserap oleh air dan muncul kembali dalam bentuk kristal jika air tersebut dibekukan. Di sisi lain, jika air diperlihatkan kata-kata positif, kristal yang indah akan terbentuk sebagai refleksi dari Hado yang positif. Itulah mengapa, air yang diberi kata-kata negatif membentuk kristal yang buruk bahkan tidak mengkristal, sedangkan air yang diberi kata-kata positif akan membentuk kristal yang luar biasa indahnya.


          Masih banyak penelitian-penelitian menakjubkan lain yang terkandung dalam buku ini. Hikmah yang terkandung dalam buku ini adalah sebagian besar tubuh kita mengandung air, bahkan hampir 70%. Oleh karena itu, apabila kita sering diberikan kata-kata positif, maka semakin baiklah kualitas air di dalam tubuh kita. Begitupun sebaliknya, semakin sering kita diberi kata-kata negatif, maka semakin buruklah kualitas air dalam tubuh kita. Tentunya, kualitas air tersebut akan memengaruhi kepribadian kita sehari-hari.
          Buku ini cocok untuk dibaca oleh kalangan remaja dan dewasa. Penelitian-penelitiab yang terkandung dapat membuka wawasan dan memberi banyak hikmah. Selain itu, kertas buku ini bewarna putih dan seperti dilapisi sehingga nyaman untuk dibaca dan tidak mudah robek. Buku ini juga memuat banyak gambar mengenai hasil penelitian membuat pembaca semakin tertarik untuk membaca.
          Sayangnya, buku ini adalah buku terjemahan, sehingga bahasa yang digunakan tidak terlalu mudah untuk dipahami dan terlalu banyak menggunakan bahasa scientific. Penjilidan buku ini pun kurang baik, sehingga cover buku mudah terlepas. Namun, kekurangan buku sama sekali tidak mengubah kualitas isi buku, sehingga buku ini tetaplah menjadi buku yang sangat bermanfaat. Selamat membaca!

Purwokerto, April 3, 2015


Salmaa Khoirunnisaa

Komentar

  1. gimana kak cara nya mendapatkan buku tersebut tapi yang sudah ada terjemahannya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

-a conflict

Dog days-dog days seem never be bored to bother me. My mind says "suicide?" My heart says "no, no" Maybe someday they'll say "long story short, i survived" Or maybe not. -Sal

Day 30. What I feel when I write

-Epilog- Lebih tepatnya aku malu dengan diriku sendiri karena kemampuan menulisku sudah tidak sebagus dulu lagi. Bahkan ketika aku memaksa diriku untuk menulis selama 30 hari, tetap saja aku tidak bisa mengembalikan apa-apa yang dulu kupunya. Mungkin aku telah berevolusi menjadi pribadi yang berbeda? Tapi aku senang. Aku jadi banyak berdialog dengan senandikaku sendiri, lebih tepatnya mendebat. Karenanya aku lebih memahami tentang diriku sendiri, terlebih tentang perasaan-perasaan yang kupikir sudah hilang, namun sebenarnya masih ada serpihannya barang sedikit hehe Aku berterima kasih kepada kalian semua yang sudah membaca tulisan-tulisan tidak jelas ini. Bahkan beberapa dari kalian banyak yang memberikanku inspirasi! Terima kasih banyak! Mungkin setelah ini aku akan jarang mampir kemari, karena aku sudah disibukkan dengan kegiatan koasistensi :) jadi, sampai jumpa lagi! -Sal