Langsung ke konten utama

Day 24. Lesson I've learned


I found my mind in the night arguing. It went on and on until the sun's coming. It's definitely disturbing but I didn't know how to make them stop for speaking.

I found my heart in a daydream dealing. It was coming and going until I didn't know what kind of this feeling. I tried to calm them down but they kept denying.

Someone said that "it's the art of growing", when something can be everything then it suddenly turn into nothing.

But, dear, now I know that all I have to do is accepting. I don't have to waste much time to fix things. Because this life keeps changing, so what am I expecting? Why must I keep hoping over nothing?

Myself is just everything.

-Sal

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku : The True Power of Water

Judul : The True Power of Water Penulis: Masaru Emoto Pengantar Buku : KH. Abdullah Gymnastiar Penerbit : MQ Publishing Tahun Terbit : 2006 Cetakan ke : 1 Tebal Buku : 192 halaman           Ini adalah buku ilmiah yang pernah meraih "The New York Times Best Seller"  yang ditulis oleh seorang saintis Jepang, Masaru Emoto.  The True Power of Water merupakan buku kedua Masaru Emoto setelah buku pertamanya, The Hidden Message in Water . Buku ini berisi tentang penelitian Emoto mengenai air dan kekuatannya yang menakjubkan. Penulis mengatakan bahwa penelitian yang dilakukannya tidaklah mudah, ia harus rela menghabiskan waktu berjam-jam di sebuah ruangan bersuhu -15 derajat celcius demi melihat dan mengambil gambar pengkristalan air yang hanya muncul sekitar 20-30 detik.            Penilitiannya membuktikan bahwa air memiliki pesan yang tersembunyi di dalamnya. Hal ini dikarenakan air sangat sensitif ter...

Day 15. If I could run away, where would I go?

Tentu, sebuah tempat dimana yang terdapat disana hanya aku. Seperti lari menuju sebuah tempat dimana semua orang tidak tahu. Tidak ada siapapun disana, hanya aku. Seperti lari menuju alam bawah sadarmu. Menguasai setiap memori dalam neuronmu hingga tidak ada yang tersisa, hanya aku. Seperti lari menuju relungmu. Menguasai setiap emosi dalam hatimu hingga tidak ada yang kau rasa, hanya aku. -Sal

Day 1. Describe your personality

Seperti dandelion yang mencoba tegar namun tak sadar bahwa dirinya lemah, bahkan sentuhan angin lembut sekalipun dapat menyakitinya secara perlahan. Seperti dandelion yang tumbuh dalam semak bersama ilalang, tak layaknya bunga yang tumbuh pada vas ataupun pot yang menghiasi taman. Seperti dandelion yang hilang arah bersama angin yang membawanya ke tempat yang tak dikenalinya sama sekali, namun ia tetap tumbuh dimanapun ia jatuh, adaptasi lah yang membuatnya tetap bertahan. Dan seperti dandelion yang menunggu dengan harap, bahwa akan ada manusia yang menemukannya di tengah belukar sembari berkata, "hey lihat, ada dandelion lucu!", lalu dengan riang memetiknya. Ya, harapannya sederhana, sesederhana berbagi kebahagiaan.