Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Day 30. What I feel when I write

-Epilog- Lebih tepatnya aku malu dengan diriku sendiri karena kemampuan menulisku sudah tidak sebagus dulu lagi. Bahkan ketika aku memaksa diriku untuk menulis selama 30 hari, tetap saja aku tidak bisa mengembalikan apa-apa yang dulu kupunya. Mungkin aku telah berevolusi menjadi pribadi yang berbeda? Tapi aku senang. Aku jadi banyak berdialog dengan senandikaku sendiri, lebih tepatnya mendebat. Karenanya aku lebih memahami tentang diriku sendiri, terlebih tentang perasaan-perasaan yang kupikir sudah hilang, namun sebenarnya masih ada serpihannya barang sedikit hehe Aku berterima kasih kepada kalian semua yang sudah membaca tulisan-tulisan tidak jelas ini. Bahkan beberapa dari kalian banyak yang memberikanku inspirasi! Terima kasih banyak! Mungkin setelah ini aku akan jarang mampir kemari, karena aku sudah disibukkan dengan kegiatan koasistensi :) jadi, sampai jumpa lagi! -Sal

Day 29. Future

Hal menyebalkan lainnya dalam hidup ialah kau begitu mengetahui apa-apa yang ada di masa lalu, namun kau tidak tahu apa-apa tentang masa depan sama sekali. Lalu kau menyalahkan dirimu sendiri di masa lalu atas penyesalan yang kau dapati hari ini. Kau merasa sudah sangat berhati-hati, tapi tetap saja masa depan adalah sebuah misteri. Kalaupun aku punya mesin waktu, aku lebih memilih pergi ke masa lalu. Bertemu diriku yang dulu, mungkin aku akan berkata padanya bahwa "masa kini yang aku rasakan tidak semenyenangkan yang selalu ada dalam bayangmu". Bila aku pergi ke masa depan, aku terlalu takut mengetahui hal-hal buruk yang aku alami terlebih dahulu. Sedangkan aku tahu, bahwa takdir tidak akan berubah sekeras apapun upayaku. Alih-alih memikirkan masa yang berbeda dimensi, lebih baik aku memikirkan hari ini. Seberapa kerasnya usaha yang dilalui, seberapa banyaknya rintangan yang berhasil dilewati. Alih-alih menyesali, lebih baik aku bersyukur atas diriku sendiri.

Day 28. Loving someone

Faktanya aku tidak terlalu mudah untuk mencinta. Jika namanya terus-menerus berputar di kepala, maka aku rasa aku mencintainya. Jika dirinya terus-menerus berada di hati seolah tak peduli betapa kuat aku menepisnya, maka aku rasa aku mencintainya. Jika aku merasa senang berada di dekatnya seolah ingin terus-menerus berada di sana, maka aku rasa aku mencintainya. Faktanya, aku ahli memendam rasa. Aku tak terlalu peduli dia menganggapku sebagai apa. Aku juga tak menganggapnya siapa-siapa. Faktanya, jika dunia seolah merestuiku dengannya, jika keadaan terus-menerus memberi momen tanpa aku harus mencipta, aku justru bingung harus berbuat apa. Jadi, sekarang apa yang kulakukan sebaiknya? -Sal

Day 27. Someone who inspires me

Aku tidak bisa menentukan siapa dan siapa. Sebab bagiku inspirasi bisa datang dari siapa saja. Mungkin kamu juga salah satunya. Dulu, kupikir Stephen William Hawking adalah sosok yang paling inspiratif di dunia. Kukira kisah perjalanannya menguak black hole dalam segala keterbatasan fisik yang beliau punya akan menamparku sekeras-kerasnya. Namun tidak selalu seperti itu pada nyatanya. Bukankah inspirasi selalu bersumber dari kebaikan? Di mana setiap rantainya selalu memicu bergeraknya roda kehidupan. Maka dari itu, aku sangat-sangat berterima kasih padamu atas kebaikan yang pernah kamu berikan. -Sal

Day 26. School

Aku hampir tidak pernah kepayahan saat aku bersekolah. 12 tahun di sekolah swasta, hidup serba ada, dan semua tersedia. Bahkan sulitnya mencari sekolah jenjang berikutnya sama sekali tidak pernah kurasakan, karena aku merupakan siswa berkelanjutan. Titik balik hidupku terjadi dimulai saat aku berkuliah. Merantau keluar kota dan jauh dari orang tua. Merasa kepayahan kala hidup sendiri, belum lagi jurusan ini membuatku berubah seperti zombie . Seperti kata Nadin, "kereta ini melaju terlalu cepat". Sampai-sampai aku tidak sadar bahwa aku baru saja sampai di salah satu stasiun yang kutuju. Karena hidup memaksaku untuk tidak berada di peron berlama-lama, maka aku bergegas menaiki kereta kembali untuk menuju ke stasiun lainnya. Bedanya kali ini, aku harus menentukan stasiun-stasiun yang menjadi tujuan selanjutnya seorang diri. Aku menyenderkan kepalaku ke jendela, tenggelam dalam pikiran-pikiran rumit tidak tercerna, lalu bertanya-tanya, setelah ini aku harus kem

Day 25. Something inspired of the 11th image on my phone

Mula-mula pada sabtu malam aku memutuskan keluar seorang diri. Sekadar untuk menikmati udara segar dan mengistirahatkan pikiranku yang jemu berhari-hari. Tak lama setelahnya, aku sampai di sebuah toko roti ala prancis, orang-orang biasa menyebutnya dengan patisserie . Aku masuk tanpa malu-malu mengucap " Bonsoir !" dan disambut dengan ramah tamah dua pelayan cantik yang sedang menjaga. Sebuah patisserie yang tidak begitu besar dengan aroma butter yang menyeruak di seluruh sudutnya. Bermacam pastry seperti croissant, pain au choco, pain aux raisin, eclair, mille feuille, hingga roti-roti seperti baguette, pain de campagne, serta pain viennois, tersusun estetik di etalase, layaknya menggoda mata-mata yang memandangnya. Bersyukur aku tidak sedang ingin menyesap gula, aku putuskan membawa pulang dua baguette gandum pada akhirnya. Aku kembali bersenda gurau kepada pelayannya sembari mengucap " merci beaucoup !" dan ditimpali dengan gelak tawa. Aku meman

Day 24. Lesson I've learned

I found my mind in the night arguing. It went on and on until the sun's coming. It's definitely disturbing but I didn't know how to make them stop for speaking. I found my heart in a daydream dealing. It was coming and going until I didn't know what kind of this feeling. I tried to calm them down but they kept denying. Someone said that "it's the art of growing", when something can be everything then it suddenly turn into nothing. But, dear, now I know that all I have to do is accepting. I don't have to waste much time to fix things. Because this life keeps changing, so what am I expecting? Why must I keep hoping over nothing? Myself is just everything. -Sal

Day 23. Dear everyone

Chers tous, Comment vas tu? Est-ce que tout va bien? La vie est dure, n'est-ce pas? Je suis sûr que vous avez passè Je l'aspère Parce que c'est la vie, mais que veux tu? ètre heureux! -Sal

Day 22. About today

Aku kehabisan kata-kata untuk menjelaskan bagaimana caraku menghabiskan hari ini. Bagaimana lelahnya mengulik referensi dari bangun tidur hingga akan tidur lagi. Bagaimana susahnya berdialog dengan patogen yang tak kukenali keberadaannya sama sekali. Bagaimana bingungnya menginterpretasikan nilai-nilai hematologi. Bagaimana peningnya mencari gambar anjing yang sedang diare dengan konsistensi yang terspesifikasi. Bagaimana bosannya menjalani rutinitas ini. Bahkan aku kehabisan cara untuk menyemangati diri sendiri. -Sal

Day 21. About love

It's deep-deep inside your heart, why do you still look for something you've already had? It's free-free like the air, why do you still feel everything's unfair? It's quick-quick as the light, why are you still busy to compensate? Listen, darling. It isn't just about falling. It's definitely growing. You must know on which side you're belonging. -Sal

Day 20. Celebrity crush

It's all about you. No matter if you don't look like Robert Pattinson, Mark Feehily, or Zac Efron, but my heart falls for you.  -Sal

Day 19. First Love

Katanya, "Kau tidak akan bisa melupakan cinta pertamamu". Rasanya aku setuju. Karena aku tidak mungkin bisa melupakan diriku. -Sal

Day 18. 30 facts about myself

Buat apa aku sibuk membeberkan diriku dengan 30 fakta, kalau saja saat kita bertemu aku bisa tidak memberitahumu satu pun diantaranya. Lebih baik aku biarkan orang menerka-nerka; apakah aku adalah peri dari suralaya atau serigala berbulu domba. Aku lebih suka bila wujud asliku tetap menjadi rahasia. -Sal

Day 17. Ways to win my heart

Memperbolehkanku menjadi aku yang paling aku. Memperbolehkanku mengetahui kamu yang paling kamu. Hal serupa berlaku juga untukmu. -Sal

Day 16. Someone I miss

Dari mana lagi datangnya rindu, bila bukan dari masa lalu? Begitu juga kamu. Seolah kamu menunggu jauh dalam ingatanku, berharap kita bersua ketika aku menyusuri masa laluku. Seolah kamu menyapa dalam lamunanku, berharap aku ingat setiap detil dari bayangmu. Bagaimana kabarmu? Apakah kamu masih seputih dulu? Apakah tinggiku masih se-daun-telinga-mu? Apakah sorot matamu masih tajam untuk memandangi apa-apa yang ada di depanmu? Apakah kamu masih suka tertawa padahal tidak ada yang melucu? Aku berharap waktu mengijinkan kita untuk kembali bertemu. -Sal

Day 15. If I could run away, where would I go?

Tentu, sebuah tempat dimana yang terdapat disana hanya aku. Seperti lari menuju sebuah tempat dimana semua orang tidak tahu. Tidak ada siapapun disana, hanya aku. Seperti lari menuju alam bawah sadarmu. Menguasai setiap memori dalam neuronmu hingga tidak ada yang tersisa, hanya aku. Seperti lari menuju relungmu. Menguasai setiap emosi dalam hatimu hingga tidak ada yang kau rasa, hanya aku. -Sal

Day 14. My style

 "Swear I'll buy another color except blue", I said to myself at a clothing store. But I came home with the blue one. Again. And again. "Swear I'll wear bright-colored shirt for tomorow", I said to myself in the night before bed. But I came out with the dark one. Again. And again. Seems I don't care it'll be shirt or tee, trousers or skirt, or dress, or veil, since it's dark and blue, everything's gonna comfort me all the day. -Sal

Day 13. Favorite books

I can relate with Gregory When people around you don't let you live peacefully When everything is getting hard then easily turning into funny But still, poor, Gregory To have brothers like Rodrick and Manny To have friends like Rowley and Fregley To have crush but it's never gonna be easy -Sal

Day 12. Favorite TV series

I totally live in fantasy Where I can be as sacred as Harry Where I can be as beautiful as Barbie Where I can be as enchanting as Walt Disney -Sal

Day 11. Siblings

Tentang sebuah seni untuk memilih, Menyayangi atau membenci? Membersamai atau menyendiri? Mengasihani atau tidak peduli? "Atau" menjadi jawaban yang selalu kupilih. Namun mereka tetap menjadi orang-orang yang terkasih. Mereka berkata, "Sal, fakta bahwa kamu sulung adalah hal yang tidak bisa kupercayai" Faktanya, aku hanya menjadi diriku sendiri. -Sal

Day 10. Best friend

Orang bilang ketika kau bersahabat, kau akan saling menyayangi. Kau dan sahabatmu akan saling melempar perhatian dan afeksi. Kau dengannya akan saling memahami. Kau dengannya akan saling mengisi dan berbagi. Orang bilang kau tidak boleh jatuh cinta pada sahabatmu sendiri. Semua akan terasa runyam ketika kau dengannya mulai saling berekspektasi. Maka ketika kau memutuskan untuk bersahabat dengannya, kau tidak dapat melangkah lebih jauh lagi. Aku bilang sejatinya tidak perlu denial untuk mencintai. -Sal

Day 9. Happiness

Barangkali kau terlalu sibuk berkecil hati, sampai-sampai kau tidak menyadari akan hal-hal kecil di sekitarmu yang dapat kau syukuri. Tidak ada sedikitpun standar untuk emosi, pun bahagia tercipta karena dirimu sendiri. Ingat, kau satu-satunya pemegang kendali atas emosimu sendiri. Barangkali kau terlalu sibuk berdusta untuk terlihat bahagia. Atau terlalu sibuk dengan tuntutan dalam dunia yang maya? Maka, kau hanya perlu berhenti untuk berpura-pura. Sebesar apapun yang fana tidak berarti apa-apa daripada sekecil apapun yang nyata. Barangkali kau merasa tidak ada alasan apa-apa untukmu merasa bahagia. Bukankah dirimu sendiri adalah satu-satunya? Kau bisa menikmati apa-apa yang kau punya. Meski hanya secangkir minuman hangat dengan lagu favoritmu yang dapat kau nikmati bersama senja. Aku tidak akan pernah bosan mengingatkanmu untuk terus bahagia. -Sal

Day 8. The power of music

Aku sering bertanya-tanya, bagaimana sebuah alunan lagu dapat menarikku dengan seenaknya pada masa yang aku sama sekali tidak ingin mengingatnya? Bahkan ia benar-benar bisa membuatku kembali merasakan setiap detil dari emosi-emosinya. Kekuatan apa yang sebenarnya ia punya? Seperti buku yang tidak dapat dinilai dari sampulnya, pun sebuah lagu tidak dapat dinilai hanya dari liriknya. Bagiku, energi yang terkandung pada tiap-tiap baitnya bisa saja berbanding terbalik dengan emosi yang dirasa ketika kita mendengarnya. Pernah tiba-tiba merasa sedih ketika kau mendengar lagu yang seharusnya dapat membuatmu bahagia? Aku heran, energi-energi tersebut darimana datangnya? Seperti kapsul waktu yang akan membuka ingatanmu satu-persatu. Tak peduli itu manis atau pilu. Kau hanya perlu mempersiapkan hati bila ia muncul dalam playlistmu sewaktu-waktu. -Sal

Day 7. Favorite movie

Well, the bell is already ringing 9 3/4 lorry is still waiting Hurry up! The train starts leaving Wand on your hand Repeat the spell as many as you can The magic will show you their existance World is full of mistery You-know-who is frightened you that scary But don't worry This journey leads you to glory -Sal

Day 6. Single and happy

Sendiri tak selalu tentang sepi. Segala emosi akan lebih berarti ketika kau tidak menggantungkannya pada siapapun di dunia ini. Bahagia akan lebih indah bila datangnya dari dirimu sendiri. Hatimu terlalu lelah untuk berekspektasi. Egomu terlalu berharga untuk kau bagi. Yang terpenting untuk kau bahagiakan adalah dirimu sendiri. -Sal

Day 5. Parents

Tentang cinta yang paling cinta Tentang kuat yang paling kuat Tentang tulus yang paling tulus Tentang cemas yang paling cemas Tentang ikhlas yang paling ikhlas Tentang harap yang paling harap Tentang ratap yang paling ratap Tentang buah jatuh tak jauh dari pohonnya Tentang jalan menuju surga -Sal

Day 4. A place I wanna visit

How are you, my old city? Do you miss me? Laying far away in my best memory Doesn't it make you happy? Let me recall some memories about you, my old city That was full of curiousity where I was always being happy where I could do anything innocently when the whole life seemed to be easy when I was thinking I could be everything I wanna be I always want to visit you, but what else I can do? Being in the same world but different dimension Time machine is the only solution -Sal

Day 3. Memory

Salah satu hal menyebalkan dalam hidup adalah kau tidak bisa mengendalikan apa yang seharusnya kau jaga dan apa yang seharusnya kau lupa. Begitulah neuronmu bekerja. Semakin kau tanya mengapa, semakin pula kau tidak akan mendapat jawabnya. Lebih menyebalkannya lagi, kau kadang tidak bisa menjaga dalam ingatanmu akan hal membahagiakan yang terjadi baru saja. Namun hal paling buruk yang pernah terjadi dalam hidupmu berabad lalu kerap berlarian dalam sulcus dan gyrus otakmu begitu saja, tanpa sedikitpun kau minta. Kau sama sekali tidak punya kendali atas apa-apa yang menjadi memori. Tak ada yang perlu disesali. Kau hanya perlu berdamai dengan dirimu sendiri. Kalau perlu, tenangkanlah dirimu sembari mendengarkan lagu Rehat dari Kunto Aji. -Sal

Day 2. Thing that makes me happy

Tempat ini aneh. Benar-benar aneh. Latarnya kerap berubah; kadang kukenali, kadang terasa sangat asing. Tempat ini selalu menjadi pelarianku di kala aku lelah dengan hiruk pikuknya situasi, tak bisa digambarkan nikmatnya kemari setelah menangisi dan meratapi hal-hal yang tak seharusnya menjadi beban di hati. Di sini, aku bisa bertindak semauku sendiri. Aku bisa melakukan hal-hal menyenangkan seliar apapun dan se-tidak-masuk-akal pun tindakannya. Aku tak tahu pasti, namun sepertinya tempat ini tidak mengenal dosa. Jadi, lakukan saja apapun yang kamu suka. Menariknya, aku kerap dapat mengendalikan tempat ini sepenuhnya. Bahkan aku pun tak tahu apa nama fenomena ini dan bagaimana penjelasan saintisnya, namun yang jelas aku benar-benar bisa mengkontrol semua yang ada disini, termasuk diriku sendiri. Meski begitu, aku kerap sial juga ketika berkunjung kemari. Terlebih ketika aku sudah terlalu jauh menyusuri tempat ini, aku akan hilang kendali. Aku benar-benar tidak lagi dapat

Day 1. Describe your personality

Seperti dandelion yang mencoba tegar namun tak sadar bahwa dirinya lemah, bahkan sentuhan angin lembut sekalipun dapat menyakitinya secara perlahan. Seperti dandelion yang tumbuh dalam semak bersama ilalang, tak layaknya bunga yang tumbuh pada vas ataupun pot yang menghiasi taman. Seperti dandelion yang hilang arah bersama angin yang membawanya ke tempat yang tak dikenalinya sama sekali, namun ia tetap tumbuh dimanapun ia jatuh, adaptasi lah yang membuatnya tetap bertahan. Dan seperti dandelion yang menunggu dengan harap, bahwa akan ada manusia yang menemukannya di tengah belukar sembari berkata, "hey lihat, ada dandelion lucu!", lalu dengan riang memetiknya. Ya, harapannya sederhana, sesederhana berbagi kebahagiaan.

30 Days Writing Challenge!

Hai! Jadi aku memutuskan untuk ikut tantangan ini agar blog ini kembali hidup haha walaupun aku lagi disibukkan dengan belajar untuk persiapan masuk koas tanggal 12 oktober nanti (dan kodil akan jd stase pertamaku! Wish me luck!), tapi sepertinya aku membutuhkan kegiatan yang bisa membuatku lebih tenang, seperti menulis contohnya. Jadi ya, here we go! Selamat menikmati tulisanku, semoga aku konsisten ya hehe

Sebuah cerita tentangnya

Rupanya pantai ini masih sama: teduhnya, indahnya, susunan karangnya, bahkan ibu-ibu penjual degan di sisi barat pantai juga masih dengan payungnya yang sama. Aku masih menyukai pantai ini rupanya, walaupun harus kukuatkan diriku dahulu sedemikian rupa sebelum aku kembali kemari alih-alih sekadar untuk bernostalgia, namun pantai ini sarat kenangan tentang dia, bahkan sekuat apapun aku menepisnya. Setiap sisi dari pantai ini benar-benar tentangnya. 'Ah karang sialan itu rupanya masih ada' . Seketika pandanganku tertuju pada batu karang besar dimana aku dan dia selalu menghabiskan senja di atasnya. Senja yang dihabiskan dengan petikan gitarnya, lalu kelakarnya yang selalu membuatku tertawa, sembari sesekali ia menyibakkan rambutku dengan jemarinya. Aku masih ingat betul nyaman ketika aku bersandar di bahunya, hangat ketika aku dirangkulnya, serta harum bau parfumnya. Ah, aku jadi tersenyum sendiri mengingatnya. Kali ini aku duduk di karang yang sama, menatap senja yang masih sam

Paradis de la pâtisserie!

Yas, meet this pastry heaven! Bakers Kitchen is located at Jalan Wargabakti No 2 near GOR Satria Purwokerto. It's kinda a coffee shop that has tropical-scandinavian concept, so it serves you comfiness though it doesn't have many large spaces and much details. Since they don't have a large parking area, you might be little bit confused to park your four-wheeled vehicle at the roadside. Talk about the interior, scandinavian style is characterized by minimalism, simplicity, and comfort. They combine this style with amount of plants so it gives a bit tropical look! So eyecatching!  This is my favourite spot, i love it! The main reason I fall in love with this place the most is they have pastries as their main dish! I think it is also the only ready to serve dish there. But you don't need to worry because they process pastries into many sweet and savory pastry dishes, such as danish, croissant, egg benedict, egg tart, and the others. I highly recomme

Mengapa senja singgah sebentar?

Ketika semburat jingga menyeruak dari barat ke seluruh penjuru cakrawala, memberi indah pada siapa saja yang menyaksikannya, memberi hangat pada siapa saja yang merasakannya. Hadirnya senja seakan memberi pertanda bahwa surya belum rela untuk maherat. Ia mengintip enam derajat di bawah cakrawala, memastikan semua baik-baik saja sebelum akhirnya berganti kelam. Senja identik dengan keindahan. Padu padan beberapa tingkat jingga dan nila yang tidak pernah gagal memukau siapa pun yang melihatnya. Senja identik dengan pulang. Orang-orang yang telah menyelesaikan hiruk-pikuk pekerjaannya, pelajar yang telah menyelesaikan pelajarannya, anak-anak yang telah menyelesaikan permainannya, bahkan ibu-ibu atau istri-istri yang telah menyelesaikan masakannya, bersiap untuk menyambut siapa-siapa yang dikasihinya. Senja identik dengan kemenangan atas perjuangan melawan hari yang berat. Senja identik dengan kebahagiaan. Namun, mengapa senja hadir hanya beberapa saat lamanya? Senja memang singgah

Menyapa.

Rasanya sudah lama sekali ya tidak bersua. 4 tahun lamanya. Bahkan aku pun tidak tahu seharusnya kamu atau aku yang bertanya, "Hei, dari mana saja?" Kalau begitu, ijinkan aku untuk berkabar. Aku benar-benar dalam keadaan baik sekarang; sedang di penghujung masa studi, bergelut dengan skripsi. Aku menikmatinya, walau kecemasan akan tetap selalu ada. Namun, bumi dan negeri ini sedang tidak baik-baik saja; orang-orang berbakat yang pergi, bencana yang silih berganti, dan pandemi. Aku berdoa semoga semua lekas membaik dan kembali pada keadaan yang semestinya. Biar kuingat terakhir kali berkunjung kemari, aku masih SMA. Haha ternyata tumbuh dewasa tidak semenyenangkan yang kukira ya. Aku bersyukur memiliki masa kecil yang menyenangkan, karena itu yang membuatku mudah untuk mencari kebahagiaan. Aku senang disini aku menyimpan banyak memori, karena sampai sekarang aku masih belum bisa melakukan teleportasi menuju masa di mana aku ingin kembali. Aku mengerti kamu sadar bahwa

Sejatinya tidak ada denial untuk mencintai

Denialisme. Sesuatu yang disebut-sebut sebagai tindakan primitif yang dilakukan manusia untuk mempertahankan dirinya. Aku sering melakukannya. Kamu dan orang lain pun begitu, karena kita manusia. Aku sering melakukannya. Ketika keadaan memaksaku untuk tetap tegak, aku akan menghalau semua hal yang mengusikku, walaupun itu nyata. Aku sering melakukannya. Ketika keadaan benar-benar baik dan aku tidak ingin merusaknya. Ya, aku sering melakukannya. Ketika aku jatuh cinta. Entah sudah berapa banyak rasa 'nyaman' yang kutepis, sudah berapa banyak rasa yang kukubur dalam-dalam, sudah berapa banyak rindu yang tak terobati, dan sudah berapa banyak ekspektasi yang kujatuhkan sendiri. Penyangkalan-penyangkalan ini memang membuat segalanya berjalan baik-baik saja, tidak ada yang spesial. Pun membuatku menjadi manusia yang ahli dalam menyembunyikan perasaan. Aku berterima kasih kepada semua orang yang menyadarkanku bahwa sebenarnya aku tidak perlu menyangkal perasaanku sendiri, sejatinya