Langsung ke konten utama

Day 26. School


Aku hampir tidak pernah kepayahan saat aku bersekolah. 12 tahun di sekolah swasta, hidup serba ada, dan semua tersedia. Bahkan sulitnya mencari sekolah jenjang berikutnya sama sekali tidak pernah kurasakan, karena aku merupakan siswa berkelanjutan.

Titik balik hidupku terjadi dimulai saat aku berkuliah. Merantau keluar kota dan jauh dari orang tua. Merasa kepayahan kala hidup sendiri, belum lagi jurusan ini membuatku berubah seperti zombie.

Seperti kata Nadin, "kereta ini melaju terlalu cepat". Sampai-sampai aku tidak sadar bahwa aku baru saja sampai di salah satu stasiun yang kutuju. Karena hidup memaksaku untuk tidak berada di peron berlama-lama, maka aku bergegas menaiki kereta kembali untuk menuju ke stasiun lainnya. Bedanya kali ini, aku harus menentukan stasiun-stasiun yang menjadi tujuan selanjutnya seorang diri.

Aku menyenderkan kepalaku ke jendela, tenggelam dalam pikiran-pikiran rumit tidak tercerna, lalu bertanya-tanya, setelah ini aku harus kemana?

-Sal

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku : The True Power of Water

Judul : The True Power of Water Penulis: Masaru Emoto Pengantar Buku : KH. Abdullah Gymnastiar Penerbit : MQ Publishing Tahun Terbit : 2006 Cetakan ke : 1 Tebal Buku : 192 halaman           Ini adalah buku ilmiah yang pernah meraih "The New York Times Best Seller"  yang ditulis oleh seorang saintis Jepang, Masaru Emoto.  The True Power of Water merupakan buku kedua Masaru Emoto setelah buku pertamanya, The Hidden Message in Water . Buku ini berisi tentang penelitian Emoto mengenai air dan kekuatannya yang menakjubkan. Penulis mengatakan bahwa penelitian yang dilakukannya tidaklah mudah, ia harus rela menghabiskan waktu berjam-jam di sebuah ruangan bersuhu -15 derajat celcius demi melihat dan mengambil gambar pengkristalan air yang hanya muncul sekitar 20-30 detik.            Penilitiannya membuktikan bahwa air memiliki pesan yang tersembunyi di dalamnya. Hal ini dikarenakan air sangat sensitif terhadap suatu energi yang sulit dilihat di alam semesta yang diseb

-a conflict

Dog days-dog days seem never be bored to bother me. My mind says "suicide?" My heart says "no, no" Maybe someday they'll say "long story short, i survived" Or maybe not. -Sal

Day 30. What I feel when I write

-Epilog- Lebih tepatnya aku malu dengan diriku sendiri karena kemampuan menulisku sudah tidak sebagus dulu lagi. Bahkan ketika aku memaksa diriku untuk menulis selama 30 hari, tetap saja aku tidak bisa mengembalikan apa-apa yang dulu kupunya. Mungkin aku telah berevolusi menjadi pribadi yang berbeda? Tapi aku senang. Aku jadi banyak berdialog dengan senandikaku sendiri, lebih tepatnya mendebat. Karenanya aku lebih memahami tentang diriku sendiri, terlebih tentang perasaan-perasaan yang kupikir sudah hilang, namun sebenarnya masih ada serpihannya barang sedikit hehe Aku berterima kasih kepada kalian semua yang sudah membaca tulisan-tulisan tidak jelas ini. Bahkan beberapa dari kalian banyak yang memberikanku inspirasi! Terima kasih banyak! Mungkin setelah ini aku akan jarang mampir kemari, karena aku sudah disibukkan dengan kegiatan koasistensi :) jadi, sampai jumpa lagi! -Sal