Langsung ke konten utama

Mengapa senja singgah sebentar?

Ketika semburat jingga menyeruak dari barat ke seluruh penjuru cakrawala, memberi indah pada siapa saja yang menyaksikannya, memberi hangat pada siapa saja yang merasakannya.
Hadirnya senja seakan memberi pertanda bahwa surya belum rela untuk maherat. Ia mengintip enam derajat di bawah cakrawala, memastikan semua baik-baik saja sebelum akhirnya berganti kelam.
Senja identik dengan keindahan. Padu padan beberapa tingkat jingga dan nila yang tidak pernah gagal memukau siapa pun yang melihatnya.
Senja identik dengan pulang. Orang-orang yang telah menyelesaikan hiruk-pikuk pekerjaannya, pelajar yang telah menyelesaikan pelajarannya, anak-anak yang telah menyelesaikan permainannya, bahkan ibu-ibu atau istri-istri yang telah menyelesaikan masakannya, bersiap untuk menyambut siapa-siapa yang dikasihinya. Senja identik dengan kemenangan atas perjuangan melawan hari yang berat.
Senja identik dengan kebahagiaan.

Namun, mengapa senja hadir hanya beberapa saat lamanya?

Senja memang singgah sebentar, tidak lebih dari satu jam per harinya. Walau begitu, senja hampir selalu berhasil membuat siapa pun merasa bahagia, tak peduli betapa berat hari yang dilaluinya.
Hadirnya senja mengajarkan bahwa seberapa berat hari yang kau lalui, seberapa banyak cobaan yang kau temui, atau seberapa rumit rintangan yang kau lewati, masih banyak hal-hal sekecil apapun disekitarmu yang dapat membuatmu senang. Berkumpul dengan keluarga, bercengkrama dengan kawan, berkencan dengan yang terkasih, atau sekadar memanjakan diri dengan segelas minuman hangat sembari mendengarkan musik favoritmu.
Jadi, jangan sekali-kali merasa terpuruk. Karena tiada yang abadi di dunia ini, maka cobaan atau musibah juga begitu. Alih-alih merasa terbebani, lebih baik mencari hal-hal yang dapat kau syukuri.

Kalau kau belum menemukannya, maka tengadahkanlah pandanganmu pada cakrawala. Pandanglah lekat gradasi warna yang memancar dari arah terbenamnya surya. Disana senja dibuat khusus bagimu untuk merasa bahagia.

Aku tidak akan pernah bosan mengingatkanmu untuk bahagia.
-Sal

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku : The True Power of Water

Judul : The True Power of Water Penulis: Masaru Emoto Pengantar Buku : KH. Abdullah Gymnastiar Penerbit : MQ Publishing Tahun Terbit : 2006 Cetakan ke : 1 Tebal Buku : 192 halaman           Ini adalah buku ilmiah yang pernah meraih "The New York Times Best Seller"  yang ditulis oleh seorang saintis Jepang, Masaru Emoto.  The True Power of Water merupakan buku kedua Masaru Emoto setelah buku pertamanya, The Hidden Message in Water . Buku ini berisi tentang penelitian Emoto mengenai air dan kekuatannya yang menakjubkan. Penulis mengatakan bahwa penelitian yang dilakukannya tidaklah mudah, ia harus rela menghabiskan waktu berjam-jam di sebuah ruangan bersuhu -15 derajat celcius demi melihat dan mengambil gambar pengkristalan air yang hanya muncul sekitar 20-30 detik.            Penilitiannya membuktikan bahwa air memiliki pesan yang tersembunyi di dalamnya. Hal ini dikarenakan air sangat sensitif terhadap suatu energi yang sulit dilihat di alam semesta yang diseb

-a conflict

Dog days-dog days seem never be bored to bother me. My mind says "suicide?" My heart says "no, no" Maybe someday they'll say "long story short, i survived" Or maybe not. -Sal

Day 30. What I feel when I write

-Epilog- Lebih tepatnya aku malu dengan diriku sendiri karena kemampuan menulisku sudah tidak sebagus dulu lagi. Bahkan ketika aku memaksa diriku untuk menulis selama 30 hari, tetap saja aku tidak bisa mengembalikan apa-apa yang dulu kupunya. Mungkin aku telah berevolusi menjadi pribadi yang berbeda? Tapi aku senang. Aku jadi banyak berdialog dengan senandikaku sendiri, lebih tepatnya mendebat. Karenanya aku lebih memahami tentang diriku sendiri, terlebih tentang perasaan-perasaan yang kupikir sudah hilang, namun sebenarnya masih ada serpihannya barang sedikit hehe Aku berterima kasih kepada kalian semua yang sudah membaca tulisan-tulisan tidak jelas ini. Bahkan beberapa dari kalian banyak yang memberikanku inspirasi! Terima kasih banyak! Mungkin setelah ini aku akan jarang mampir kemari, karena aku sudah disibukkan dengan kegiatan koasistensi :) jadi, sampai jumpa lagi! -Sal