Seperti dandelion yang mencoba tegar, namun tak sadar dirinya lemah. Bahkan sentuhan angin lembut sekalipun dapat menyakitinya secara perlahan. Ia seakan ingin berteriak, mengapa bukan badai saja yang datang? Karena sekarat perlahan pastilah menyakitkan. Dandelion itu berada dalam dua kemungkinan, apakah ia tetap hidup, atau bahkan habis dan terbang bersama angin yang mengkulitinya. Namun, dandelion yang tegar tetap mampu berharap bahwa serpihan tubuhnya yang terbang akan jatuh di suatu tempat yang membuatnya tumbuh menjadi dandelion baru yang bahagia. Purwokerto, March 20, 2015 Salmaa Khoirunnisaa
What are you expecting from life? Happiness, sadness, fear, or madness, or all of the things you wanna choose by yourself. Just be you, be brave!